Abu Hamid Ahmad ibnu Khadhruya al-Balkhi adalah saorang warga terhormat kota Balkh. Istrinya adalah seorang wanita soleh, putri dari gubernur kota itu. Ia mengunjungi Nisyabur dan meninggal dunia pada tahun 204 H/864 M dalam usia 95 tahun.
Mencari pekerjaan
Suatu kali, scorang lelaki datang menemui Ahmad ibnu Khadhruya dan berkata, "Aku sakit dan miskin. Bimbinglah aku ke jalan yang dapat menghantarkanku keluar dari cobaan ini."
"Tuliskanlah jenis jenis pekejaan yang ada masing-masing pada secarik kertas," jawab Ahmad. " Taruh potongan-potongan kertas itu dalam sebuah kantung, dan berikan padaku."
Lelaki itu pun menuliskan semua jenis pekerjaan dan membawa potongan potongan kertas itu kepada Ahmad. Ahmad memasukkan tangannya ke kantung dan mengambil secarik kertas. Di kertas itu tertulis: pencuri.
"Engkau harus menjadi pencuri," kata Ahmad kepada lelaki itu.
Lelaki itu terkejut dan terheran-heran mendengar ucapan Ahmad. Kemudian ia bangkit dan pergi menemui sekawanan penyamun.
"Aku memimpikan pekerjaan ini," katanya kepada mereka. "Bagaimana aku melakukannya?"
"Hanya ada satu aturan dalam pekerjaan ini," kata mereka kepadanya. "Engkau harus melakukan apa pun yang kami perintahkan."
"Aku akan melakukan apa pun yang kalian perintahkan," katanya meyakinkan mereka.
Lelaki itu tinggal bersama para penyamun selama beberapa hari. Lain suatu hari, sebuah kafilah melintas. Para penyamun itu mencegatnya. Mereka menyerahkan salah seorang anggota kafilah itu - seorang saudagar yang kaya raya - kepada sang anggota baru.
"Gorok lehernya," Perintah mereka.
Lelaki itu ragu. Ia berkata dalam hati, "Raja penyamun ini telah membunuh begitu banyak orang. Lebih baik aku membunuhnya daripada membunuh saudagar ini."
"Jika engkau menginginkan pekerjaan ini, engkau harus melakukan apa yang kami perintahkan," tukas sang raja penyamun. "Kalau tidak, engkau harus pergi dan carilah pekerjaan lain!"
Lelaki itu berkata, "Ya, aku memang harus menjalankan perintah. Tapi perintah Allah, bukan perintah kalian!"
Kemudian ia menghunus pedangnya, membiarkan saudagar itu pergi, dan menebas kepala sang raja penyamun.
Melihat kejadian ini, para penyamun yang lain melarikan diri. Barang-barang milik kafilah itu tetap utuh, dan jiwa si saudagar kaya tadi selamat. Ia memberikan banyak emas dan perak kepada lelaki itu agar bisa hidup mandiri
Mencari pekerjaan
Suatu kali, scorang lelaki datang menemui Ahmad ibnu Khadhruya dan berkata, "Aku sakit dan miskin. Bimbinglah aku ke jalan yang dapat menghantarkanku keluar dari cobaan ini."
"Tuliskanlah jenis jenis pekejaan yang ada masing-masing pada secarik kertas," jawab Ahmad. " Taruh potongan-potongan kertas itu dalam sebuah kantung, dan berikan padaku."
Lelaki itu pun menuliskan semua jenis pekerjaan dan membawa potongan potongan kertas itu kepada Ahmad. Ahmad memasukkan tangannya ke kantung dan mengambil secarik kertas. Di kertas itu tertulis: pencuri.
"Engkau harus menjadi pencuri," kata Ahmad kepada lelaki itu.
Lelaki itu terkejut dan terheran-heran mendengar ucapan Ahmad. Kemudian ia bangkit dan pergi menemui sekawanan penyamun.
"Aku memimpikan pekerjaan ini," katanya kepada mereka. "Bagaimana aku melakukannya?"
"Hanya ada satu aturan dalam pekerjaan ini," kata mereka kepadanya. "Engkau harus melakukan apa pun yang kami perintahkan."
"Aku akan melakukan apa pun yang kalian perintahkan," katanya meyakinkan mereka.
Lelaki itu tinggal bersama para penyamun selama beberapa hari. Lain suatu hari, sebuah kafilah melintas. Para penyamun itu mencegatnya. Mereka menyerahkan salah seorang anggota kafilah itu - seorang saudagar yang kaya raya - kepada sang anggota baru.
"Gorok lehernya," Perintah mereka.
Lelaki itu ragu. Ia berkata dalam hati, "Raja penyamun ini telah membunuh begitu banyak orang. Lebih baik aku membunuhnya daripada membunuh saudagar ini."
"Jika engkau menginginkan pekerjaan ini, engkau harus melakukan apa yang kami perintahkan," tukas sang raja penyamun. "Kalau tidak, engkau harus pergi dan carilah pekerjaan lain!"
Lelaki itu berkata, "Ya, aku memang harus menjalankan perintah. Tapi perintah Allah, bukan perintah kalian!"
Kemudian ia menghunus pedangnya, membiarkan saudagar itu pergi, dan menebas kepala sang raja penyamun.
Melihat kejadian ini, para penyamun yang lain melarikan diri. Barang-barang milik kafilah itu tetap utuh, dan jiwa si saudagar kaya tadi selamat. Ia memberikan banyak emas dan perak kepada lelaki itu agar bisa hidup mandiri
Responses
0 Respones to "CERITA AHMAD IBN KHADHRUYA"
Posting Komentar