Penyelenggaraan UN 2013 dapat dianggap karut marut serta
gagalnya dalam dunia pendidikan nasional saat ini sudah terlihat nyata,
Situasi ini terjadi di awali gagapnya Kementirian Pendidikan Kebudayan
Nasional menerapkan kurikulum baru 2013 di sekolah. Hambisi Mentri M.
Nuh yang didukung Presiden SBY untuk menerapkan kurikulum 2013 dengan
anggaran Rp. 2,49 Triliun mendatangkan pro dan kontra di tengah dunia
pendidikan nasional. Ada pengamat pendidikan menilai bahwa lahirnya
kurikulum 2013 ini penuh dengan muatan kepentingan bagaimana Mendikbud
bisa henghabiskan dana APBN (dua puluh persen) yang dialokasikan oleh
parlemen untuk pendidikan.
Saat ini ada lagi
kasus yang memalukan terjadi dilakukan oleh jajaran Kementrian yang
dipimpin oleh M. Nuh ini, yaitu gagalnya pelaksanaan ujian nasional SMU
serentak dilakukan tanggal 15 April 2013 yang lalu. Dari penyampaian
Mendikbud melalui jumpa pers ada 11 (sebelas) provinsi yang tidak bisa
melaksanakan ujian pada jadwal tersebut dikarnakn gagalnya PT Ghalia
Indonesia Printing mencetak soal, situasi ini baru diketahu H-2 sebelum
ujian dilaksanakan.
PT
Ghalia Indonesia Printing yang gagal mencetak soal ujian ini merupakan
perusahan yang tidak menang tender, tetapi dengan adanya campur tangan
dari pihak-pihak Kementrian akhirnya PT Ghalia ini ditunjuk melaksanakan
percetakan soal ujian tersebut. Ini perlu ada penjelasan dan pengusutan
dari pihak penegak hukum, apakah mekanisme seperti diatas bisa
mendapatkan pengerjaan tersebut, merupakan hal yang wajar atau melanggar
hukum, jawabanya di tunggu dari gerakan penegak hukum itu sendiri
nanti.
Sekolah dan lebih terutamanya para guru mata pelajaran yang diujikan
secara nasional sudah mulai menyibukkan menyiapkan strategi dan
penguatan materi para siswanya serta menguatkan mental anak didiknya
guna menghadapi Ujian Nasional (UN) 2013. Hal itu setidaknya disebabkan karena perubahan sistem yang diterapkan dalam pelakasanaan Ujian Nasional nantinya.
UN 2013 Semakin Susah (Dapat Soal)
Perubahan sistem
yang diterapkan di tahun depan ini ada pada jenis soal dimana dalam
satu ruangan yang terdiri dari 20 siswa akan digunakan 20 jenis soal,
yang berarti bahwa 1 siswa masing-masing mendapatkan jenis soal yang
berbeda dengan yang lainnya. Hal ini diharapkan menghilangkan
kemungkinan saling mencontek yang dilakukan para siswa, ataupun bentuk
kecurangan lainnya yang mungkin saja terjadi. Berbeda dengan tahun
kemarin, dimana (seingat penulis) hanya terdapat 5 jenis soal yang
berbeda dalam satu ruang ujian.
Selain dari jenis soal tersebut, nantinya hasil Ujian Nasional juga akan diintegrasikan sebagai salah satu instrumen untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.
Meski hal ini masih banyak yang menganggap tidak dapat dijadikan tolak
ukur, apa lagi jika ditengarahi sering terjadi kecurangan pada
pelaksanaan Ujian Nasional. Namun menurut hemat penulis, hal tersebut
akan mengurangi cost atau biaya yang keluarkan oleh negara
selain juga mengurangi tingkat ketegangan siswa menghadapi dua ujian
yang dilaksanakan pada waktu yang tidak berselang lama.Lalu pertanyaannya, apakah UN 2013 semakin susah?
Bila
melihat penggunaan 20 jenis soal dalam UN 2013 itu, penulis berpendapat
bahwa hal itu tidak membawa andil pada tingkat kesulitan bahwa UN 2013
semakin susah. Mengapa? Pada dasarnya materi yang diujikan itu sama,
hanya mungkin berbeda pada penempatan nomor, urutan pilihan gandanya,
kalimat yang berbeda atau pun menggunakan contoh soal yang berbeda. Jadi
tidak ada alasan bahwa UN 2013 semakin susah. Semua akan tergantung
pada persiapan sekolah, dalam hal ini guru, dan juga siswa sendiri
bagaimana menyiapkan apa yang harus dipelajari. Atau mungkin yang
menganggap bahwa UN 2013 semakin susah adalah mereka yang merasa tidak
mungkin dapat mengerjakan dengan baik bila tidak “dibantu” dengan
kecurangan-kecurangan yang akan diminimalisir dari penggunaan sistem
yang baru ini.
Namun bila memang benar nantinya akan terjadi integrasi antara hasil UN
dengan ujian masuk PTN, penulis berpendapat harus ada penambahan tingkat
kesulitan. Yang berarti hal ini menjadi jawab “ya” atas pertanyaan “apakah UN 2013 semakin susah?“. Dengan alasan bahwa Ujian Nasional dapat dijadikan tolak ukur yang memadai guna proses seleksi penerimaan mahasiswa di PTN.
Apa
pun nanti keputusan dari Kemdiknas, yang paling terpenting adalah bahwa
sekolah, guru, dan siswa dapat menanggapi bijak dengan menyiapkan
sebaik mungkin dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran. Bukankah kejujuran itu merupakan ciri seseorang berpendidikan.
Jangan sampai kecurangan dalam Ujian Nasional menggugurkan semua nilai
kejujuran yang telah diajarkan dan dipelajari di sekolah.
Karena ...
Karena ...
Responses
0 Respones to "Fakta un 2013"
Posting Komentar